Berita Utama
19 Juni, 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak menegaskan mengatasi penyebaran Covid-19 saat ini yang utama adalah bagaimana melakukan pencegahan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. “Berawal dari diri sendiri, yaitu bagaimana menjaga diri kita agar tidak tertular. Dengan menjalankan pola hidup bersih sehat (PHBS), seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, mengkonsumsi makanan sehat dan vitamin yang cukup. Karena, menjaga kesehatan kita maka kita juga ikut menjaga kesehatan orang-orang di sekitar kita, khususnya di masa pandemi Covid-19,” kata Andi Muhammad Ishak dalam konferensi pers secara daring, Kamis (18/06). Bertambahnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim, ujar Andi Ishak, dikarenakan kasus impor, yakni para pekerja dari luar daerah yang kembali bekerja di Kaltim. Untuk itu Gubernur Kaltim H Isran Noor mengeluarkan surat terkait protokol kesehatan. “Ini menjadi perhatian khusus bagi tim gugus tugas. Untuk itu, adanya surat gubernur maka diwajibkan tes PCR di daerah asal bagi mereka yang ingin ke Kaltim namun tidak memiliki KTP Kaltim. Ini merupakan upaya pencegahan mengingat banyaknya kasus impor terkonfirmasi positif belakangan ini,” ujarnya. Terkait new normal atau adaptasi kebiasaan baru yang harus dilakukan supaya bisa hidup produktif dan aman berdampingan dengan Covid-19. “Fase relaksasi atau pelonggaran aktifitas yang diterapkan di beberapa daerah ini harus dibarengi dengan pengawasan ketat dari pemerintah khususnya dalam penerapan protokol kesehatan. Disamping juga bagaimana ketaatan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan. Karena di fase relaksasi jangan sampai jumlah kasus semakin meningkat, melainkan dapat berkurang dan perekonomian ikut bergerak,” urainya. Perkembangan terakhir Covid-19 di Kaltim, pada Kamis, 18 Juni 2020 jumlah terkonfirmasi positif 405 kasus, jumlah pasien sembuh 310 kasus, meninggal empat kasus dan masih dirawat 91 kasus.