Berita Utama
22 Juli, 2018
SAMARIDNA – Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak mengajak seluruh pemangku kepentingan terus memajukan dunia pariwisata di Kaltim. Seruan gubernur itu disampaikan pada perhelatan Festival Kesenian Rakyat Internasional VI dalam rangka Erau Kutai 2018 di Kabupaten Kutai Kartanegara. “Festival Erau sebagai pariwisata sakral menjadi momentum yang berharga untuk kebangkitan dan memajukan pariwisata serta menyukseskan tahun kunjungan wisata di Kaltim 2018,” kata Gubernur Awang Faroek Ishak di Stadion Rondong Demang Tenggarong, Minggu (22/7). Awang Faroek mengatakan perhelatan Festival Kesenian Rakyat Internasional VI dalam rangka Erau Kutai 2018, sejalan dengan tahun kunjungan wisata serta masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018. Dimana tahun kunjungan wisata tersebut, pada tahun 2018 ini di targetkan 10 juta pengunjung manca negara yang berkunjung ke Kaltim. “Pasca minyak dan gas Pemprov Kaltim telah sepakat untuk terus mengembangkan sektor pariwisata. Sekarang ini kunjungan di Kaltim sudah mencapai 7,3 juta orang dan diharapkan terus meningkat hingga target 10 juta pengunjung bisa tercapai, terutama dengan adanya penerbangan internasional langsung keluar negeri ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) di Sepinggan Balikpapan,” ujarnya. Gubernur Awang Faroek berharap Festival Kesenian Rakyat Internasional VI dalam rangka Erau Kutai 2018 di Kukar dapat menjadi agenda tetap setiap tahunnya untuk menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. “Saya minta kepada semua pemangku kepentingan mulai dari maskapai penerbangan, perhotelan, restoran dan semua pihak terkait dengan sektor pariwisata dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan baik, termasuk pembenahan sarana dan prasarana obyek wisata daerah,” kata Awang Faroek. Sementera Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Gde Pitana Brahmananda mengatakan sebuah even festival sangat besar peranannya di dalam memotivasi masyarakat lokal untuk mengembangkan kreatifitas yang secara langsung terlibat dalam kepariwisataan. Selain itu, I Gde mengatakan even festival sangat besar peranannya untuk menggairahkan dan membangkitkan kesenian dan kebudayaan lokal yang merupakan modal dasar kebudayaan dan jati diri sebuah etnik, sebuah bangsa, sebuah suku dan daerah. “Kami mengingatkan, penyelenggaraan sebuah festival jangan berhenti setelah pelaksanaannya, tetapi harus ada aktivitas-aktivitas pasca festival termasuk transaksi ekonomi yang terjadi setelahnya,” kata I Gde Pitana. Pembukkan Festival Kesenian Rakyat Inetrenasional VI dalam rangka Erau Kutai 2018 di Kukar ditandai dengan penyulutan brong setelah sebelumnya disajikan atraksi tarian dari enam negara yaitu India, mexico, Polandia, Romania Turkey serta tarian massal dari Kabupaten Kutai Kartanagera. Tampak hadir pada pembukaan tersebut Pj Sekprov Kaltim Hj Meiliana, Anggota DPR RI Hetifah, Plt Bupati Kukar Edi Damansyah, Sekdakab Kukar Marli, Putra Mahkota Kesultanan Kutai HAP Adipati Putra Prabo Anum Soerya Adiningrat, FKPD Kutai Kartanegara, serta undangan lainnya. (mar/sul/ri/humasprovkaltim)