Berita Utama
18 Mei, 2020
SAMARINDA – Muncul kekhawatiran di masyarakat bahwa anggaran Kaltim berkurang separo atau setengah dari APBD tahun anggaran (TA) 2020. Anggapan ini muncul karena adanya kebijakan pemerintah pusat agar daerah melakukan penyesuaian anggaran masing-masing, guna percepatan penanganan wabah virus Corona (Covid-19) secara nasional. “Saya kira anggaran Kaltim tidak hilang separo. Perkiraan kita, APBD Kaltim berkurang hanya hingga Rp3 triliun dari alokasi 2020 sebesar Rp11 triliun, sehingga menjadi Rp8 triliun,” tegas Penjabat (Pj) Sekprov Kaltim HM Sa’bani, di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (15/5/2020). Sa’bani mengatakan, alokasi anggaran yang berkurang itu adalah belanja modal, barang dan jasa, kemudian beberapa bantuan keuangan, misalnya hibah yang berkurang. Sedangkan beberapa alokasi belanja lainnya, seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, DAK Kesehatan dan Pendidikan oleh pemerintah pusat tidak dikurangi. “Untuk pekerjaan mana yang masih berjalan maupun dikurangi, itu dikembalikan ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang menanganinya. Sebab mereka yang mengetahui kondisi tersebut,” jelasnya. Sa’bani mengakui memang ada sekitar 100 paket pekerjaan fisik yang dinilai mengalami penyesuaian anggaran tersebut. Tetapi, ada juga yang tidak. Karena, pekerjaan tersebut telah lebih dulu dilaksanakan sebelum adanya penyesuaian. Dalam penyesuaian anggaran ini, Pemprov sepenuhnya menyerahkan kepada OPD masing-masing melaksanakan. “Memang ada yang pengerjaannya dan ada tetap berjalan. Yang jelas, pekerjaan yang ditunda melihat kondisinya dan dinilai sulit diselesaikan pada tahun ini seperti pekerjaan fisik,”