Berita Utama
03 September, 2020
Potensi mikro hydro dan hydro power Kaltim diminati perusahaan ternama Australia, Fortescue Metals Group (FMG). Gubernur Kaltim H Isran Noor mengaku sangat gembira atas ketertarikan perusahaan yang lebih tenar pada bidang usaha bijih besi yang didirikan pertama oleh Andrew Forrest itu. “Tentu kami sangat senang dengan rencana investasi ini. Namun kami juga perlu tahu, sejauh mana keseriusan perusahaan anda untuk berinvestasi ke Kaltim,” kata Gubernur Isran Noor pada Rapat Koordinasi Percepatan Investasi Hydro Power dan Green Industry di Hotel Mandarin Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bahkan lebih dalam, Gubernur Isran Noor menanyakan kapan FMG akan datang ke Kaltim untuk menindaklanjuti rencana investasi mereka. “Silakan ke Kaltim. Hari ini, besok, atau dalam minggu ini? Kami tunggu dan kami mendukung sepenuhnya,” tegas Gubernur. Sekira 6 Agustus 2020 lalu, Pemprov Kaltim sudah melayangkan surat dukungan kepada pihak FMG dengan surat bernomor 670/4753/B.ISDA-1, perihal dukungan percepatan investasi hydro power dan green industry. Saat ini, potensi penggunaan PLTMH di Kaltim berada di 32 titik dengan total daya 3.557 KW. PLTMH sudah digunakan di empat kabupaten yaitu Kutai Timur, Paser, Berau dan Kutai Barat. Sejak 2016 dibangun Pemprov Katim dan pemerintah kabupaten total kapasitas terpasang sebesar 529 KW. Potensi PLTA terdapat tiga rencana/potensi telah memiliki FS, DED dan Amdal sejak 2017, yaitu PLTA Tabang 360 (4×90) MW, dan PLTA Bendungan Lambakan 18.60 MW, serta PLTA Kelay 55 MW. Sedangkan PLTA tersurvei 16 PLTA dengan total 1.045.00 MW yang tersebar di Kutai Timur, Berau, Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan. Rakor dipimpin Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Pihak FMG menjelaskan dalam perencanaan pada tahun pertama mereka akan lakukan dua tahapan. Tahap pertama penelitian dan penyaringan di seluruh wilayah (county wide research and screening) dan tahap kedua pra studi kelayakan (pre-feasibility study).