05 Agustus, 2018

  • Berita Utama

Gubernur : Raja yang Bersahaja dan Mengayomi

TENGGARONG – Sultan Kesultanan Kutai terakhir Haji Adji Muhammad Salehuddin bin Aji Moehamad Parikesit telah “mangkat” di usia 94 tahun (24 Oktober 1924 -5 Agustus 2018). Jenazah disemayamkan di Kedaton Koetai Kartanegara dihadiri Putra Mahkota H Adji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat beserta seluruh kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara. Menurut Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak, Sultan dari Dinasti Kesultanan Kutai merupakan sosok raja yang bersahaja dan mengayomi rakyatnya. “Seluruh rakyat Kaltim merasa kehilangan. Sebab beliau (Sultan Haji Adji Muhammad Salehuddin) adalah tokoh sekaligus raja yang bersahaja dan mengayomi,” katanya usai melayat di Kedaton Koetai Kartanegara Tenggarong, Minggu (5/8). Kesultanan Kutai lanjutnya, terbentuk setelah masuknya Islam ke tanah air yang sebelumnya merupakan Kerajaan Kutai Ing Martadipura. Dari Kesultanan Kutai terus terbentuk Kabupaten Administratif dan melahirkan beberapa kabupaten dan lota di Kaltim yang terus maju dan berkembang saat ini. Seperti Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Paser dan Kutai kembali dimekarkan menjadi beberapa daerah otonomi baru. Diantaranya, Kabupaten Kutai Timur, Bontang, Kutai Barat (Kaltim) serta Malinau dan Nunukan (Kalimantan Utara). Awang menegaskan sosok Sultan Kutai merupakan pribadi yang patut diteladani terlebih sifat sabar dalam menghadapi dan melayani rakyatnya. “Sultan merupakan orang yang kuat memegang teguh adat dan budaya. Kita merasa sangat kehilangan. Namun adat dan budaya yang beliau wariskan harus terus kita pelihara dan jaga,” ungkapnya. Hadir Menteri Sekretaris Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura HAMP Haryanto Bahroel dan Ketua DPRD Kaltim HM Syahrun, Gubernur Kaltim terpilih H Isran Noor dan Walikota Samarinda H Syaharie Ja’ang. Tampak Sekkab Kutai Kartanegara H Marli dan jajaran Pemkab serta FKPD dan DPRD Kutai Kartanegara. Sultan H. Aji Muhammad Sholehuddin II meninggal dunia di RSU AM Parikesit Tenggarong Seberang pada pukul 09.30 Wita. Sultan meninggalkan seorang isteri yakni Ratu Aida, 10 anak, 24 cucu, dan 12 cicit. Jenazah Sultan rencana disemayamkan di Kedaton Koetai Kartanegara Tenggarong dan dimakamkan di komplek Pemakaman Raja Kutai Kartanegara di Museum Mulawarman Tenggarong pada hari Senin 6 Agustus 2018 pukul 09.00 WITA. (yans/sul/ri/humasprovkaltim)

Kategori Berita Utama